H.Muammar ZA membaca AlQuran dengan Lagu Jawa dan Sunda Bolehkah?
Pembacaan Al-Quran dengan lagu Dandang Gulo
berupa langgam jawa oleh Muhammad Yaser Arafat dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam rangkaian peringatan Isra’
Mi’raj 1436 H di Istana Negara menuai banyak kritikan dan kecaman dari sejumlah pihak.
Saya jadi teringat salah satu rekaman dalam koleksi Bimbingan Tilawatil Quran bersama Ustadz H. Muammar ZA edisi VIII (semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan, umur panjang yang berkah pada beliau), disana beliau menyampaikan lagu-lagu yang pantas untuk dibawakan dalam membaca ayat-ayat suci Al-Quran, dan lagu-lagu yang dilarang oleh Rosulullah SAW saat membaca ayat-ayat Al-Quran, beliau memberi contoh dengan membawakan lagu Jawa dan sunda saat membaca Al-Quran, walau misal ditinjau dari sisi bacaan, tajwid, makhrajnya bagus, tidak rusak, tapi tetap saja membaca Al-Quran dengan lagu dialek diluar arab sangat tidak diperkenankan.
Berikut cuplikan rekaman H. Muammar ZA saat memberi contoh dan memberi penjelasan tentang membaca Al-Quran dan lagu-lagunya.
Saya jadi teringat salah satu rekaman dalam koleksi Bimbingan Tilawatil Quran bersama Ustadz H. Muammar ZA edisi VIII (semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan, umur panjang yang berkah pada beliau), disana beliau menyampaikan lagu-lagu yang pantas untuk dibawakan dalam membaca ayat-ayat suci Al-Quran, dan lagu-lagu yang dilarang oleh Rosulullah SAW saat membaca ayat-ayat Al-Quran, beliau memberi contoh dengan membawakan lagu Jawa dan sunda saat membaca Al-Quran, walau misal ditinjau dari sisi bacaan, tajwid, makhrajnya bagus, tidak rusak, tapi tetap saja membaca Al-Quran dengan lagu dialek diluar arab sangat tidak diperkenankan.
Berikut cuplikan rekaman H. Muammar ZA saat memberi contoh dan memberi penjelasan tentang membaca Al-Quran dan lagu-lagunya.
No comments: